LIRIK LAGU - Pity Party – Melanie Martinez
Posted by murtiatri
Kamis, 30 Juli 2015
Meski sekilas lagu ini tentang pesta, tapi aku menangkap makna tersembunyi dalam lagu itu. Kukorek-korek aja sendiri, meski mungkin memang lagunya sederhana, tentang pesta. Tapi, aku melihat ada sisi manusiawi dalam lagu itu, yaitu, selektif memilih teman. Hidup yang hingar bingar, pesta, layaknya pepatah ada gula ada semut. Saat kita senang, banyak teman. Saat susah, sendirian. Pesta yang dirancang untuk menyenangkan teman-teman malah berbalik menyusahkan, karena niatnya bukan untuk membahagiakan diri sendiri, melainkan untuk pamer dan berbangga diri. Pada akhirnya, semua kesusahan ditanggung sendiri.
Did my invitations disappear
Why'd I put my heart on every cursive letter?
Tell me why the hell no one is here
Tell me what to do to make it all feel better
Aku sendirian. Apakah undangan yang kusebar menguap dan lenyap begitu saja? Apakah aku harus terfokus pada huruf-huruf yang dicetak miring itu? Aku bingung. Apa yang terjadi? Kenapa tak ada satu orang pun di sini? Katakanlah kepadaku, apa yang harus kulakukan agar aku tetap merasa baik-baik saja?
Maybe it's a cruel joke on me
Whatever, whatever
Just means there's way more cake for me
Forever, forever
Sepertinya hari ini adalah lelucon yang kejam untukku. Terserah sajalah, aku tak peduli. Kuharap selanjutnya akan ada banyak keberuntungan untukku. Dan untuk selamanya.
It's my party and I'll cry if I want to
Cry if I want to (cry, cry, cry)
I'll cry until the candles burn down this place
I'll cry until my pity party's in flames
Ini kan pestaku. Aku berhak melakukan apapun yang aku mau. Aku mau menangis atau tertawa itu urusanku. Aku bisa melakukan apapun semauku, sampai kelak cahaya di sekitarku padam, dan pestaku yang menyedihkan usai dalam kegelapan.
Maybe if I knew all of them well
I wouldn't have been trapped inside this hell that holds me
Maybe if I casted out a spell
But told them decorations were in pastel ribbons
Andai aku dulu mengenal mereka dengan baik, aku mungkin tak akan terjebak dalam neraka yang membelengguku seumur hidupku. Mungkin jika aku merapal mantra, atau kutukan, akan terasa lebih nyaman di hatiku. Akan tetapi, aku malah meminta pestaku dihiasi dengan pita warna-warni dan balon, dan cahaya kerlap-kerlip. Demi siapa?
I'm laughing, I'm crying
It feels like I'm dying
I'm laughing, I'm crying
It feels like I'm dying
I'm laughing, I'm crying
It feels like I'm dying
I'm dying, I'm dying
Pada akhirnya, aku tertawa sendirian, menangis sendirian, sekarat sendirian.
It's my party and I'll cry if I want to
It's my party and I'll cry if I want to
Tapi memang beginilah hidupku. Aku yang memilih jalannya, aku pula yang harus menanggung resikonya.
Did my invitations disappear
Why'd I put my heart on every cursive letter?
Tell me why the hell no one is here
Tell me what to do to make it all feel better
Aku sendirian. Apakah undangan yang kusebar menguap dan lenyap begitu saja? Apakah aku harus terfokus pada huruf-huruf yang dicetak miring itu? Aku bingung. Apa yang terjadi? Kenapa tak ada satu orang pun di sini? Katakanlah kepadaku, apa yang harus kulakukan agar aku tetap merasa baik-baik saja?
Maybe it's a cruel joke on me
Whatever, whatever
Just means there's way more cake for me
Forever, forever
Sepertinya hari ini adalah lelucon yang kejam untukku. Terserah sajalah, aku tak peduli. Kuharap selanjutnya akan ada banyak keberuntungan untukku. Dan untuk selamanya.
It's my party and I'll cry if I want to
Cry if I want to (cry, cry, cry)
I'll cry until the candles burn down this place
I'll cry until my pity party's in flames
Ini kan pestaku. Aku berhak melakukan apapun yang aku mau. Aku mau menangis atau tertawa itu urusanku. Aku bisa melakukan apapun semauku, sampai kelak cahaya di sekitarku padam, dan pestaku yang menyedihkan usai dalam kegelapan.
Maybe if I knew all of them well
I wouldn't have been trapped inside this hell that holds me
Maybe if I casted out a spell
But told them decorations were in pastel ribbons
Andai aku dulu mengenal mereka dengan baik, aku mungkin tak akan terjebak dalam neraka yang membelengguku seumur hidupku. Mungkin jika aku merapal mantra, atau kutukan, akan terasa lebih nyaman di hatiku. Akan tetapi, aku malah meminta pestaku dihiasi dengan pita warna-warni dan balon, dan cahaya kerlap-kerlip. Demi siapa?
I'm laughing, I'm crying
It feels like I'm dying
I'm laughing, I'm crying
It feels like I'm dying
I'm laughing, I'm crying
It feels like I'm dying
I'm dying, I'm dying
Pada akhirnya, aku tertawa sendirian, menangis sendirian, sekarat sendirian.
It's my party and I'll cry if I want to
It's my party and I'll cry if I want to
Tapi memang beginilah hidupku. Aku yang memilih jalannya, aku pula yang harus menanggung resikonya.