LIRIK LAGU - Heartbreak Girl – 5 Seconds Of Summer

Bukankah  sangat manis sekali jika jatuh cinta sebagai teman? Bukankah sangat manis sekali jika cinta itu tak tersampaikan dan tetap bersikap seperti teman? Bukankah begitulah seharusnya sebuah cinta, bahagia melihat yang dicintainya bahagia? Terserah, tapi bagiku, lagu ini sangat manis^_^

You call me up,
It's like a broken record
Saying that your heart hurts
That you never get over him getting over you,
And you end up crying
And I end up lying,
'Cause I'm just a sucker for anything that you do


Kau meneleponku, lagi. Seperti rekaman yang berulang-ulang. Aku sudah sering melihatmu yang seperti ini. Biasanya, kalau kau meneleponku, berarti kau sedang bermasalah dengan pacarmu. Dan benar saja. Kau mulai berurai air mata, berkata bahwa hatimu sangat sakit sekali. Kau berusaha meyakinkan dirimu sendiri bahwa kau tak akan pernah bisa melupakan dirinya yang telah mencampakkanmu. Kau menangis, lagi. Aku bahkan hapal air matamu akan mengalir ke mana setelah jatuh dari tepi matamu. Dan aku hanya akan berbaring, menekuri nasibku yang selalu jadi ‘tempat sampah’ bagimu.

And when the phone call finally ends,
You say, "Thanks for being a friend,"
And we're going in circles again and again


Dan aku bahkan sangat hapal kebiasaanmu setiap kali telepon itu kau akhiri, yaitu ucapan: terima kasih telah menjadi temanku. Teman, yeah. Aku tahu kapasitasku hanya itu. Dan aku juga tahu, bahwa kejadian seperti ini akan berulang lagi dan lagi.

I dedicate this song to you,
The one who never sees the truth,
That I can take away your hurt, heartbreak girl.
Hold you tight straight through the day light,
I'm right here, when you gonna realize
That I'm your cure, heartbreak girl?


Kupersembahkan lagu ini untukmu, seseorang yang tak pernah bisa melihat kebenaran dari hati dan rasaku. Kenyataan bahwa aku tak akan pernah bisa melenyapkan sakit hatimu, wahai gadis yang sedang patah hati. Aku hanya bisa menenangkanmu dengan memelukmu erat-hanya itu- sepanjang siang, dan kau akan kembali ke rumahmu saat malam. Tahukah kau, aku bahkan akan selalu ada di sini untukmu, andai kau mau menyadari itu. Apa kau pikir aku obat bagimu?

I bite my tongue but I wanna scream out
You could be with me now
But I end up telling you what you wanna hear,
But you're not ready and it's so frustrating
He treats you so bad and I'm so good to you it's not fair.

Kukatupkan bibirku erat-erat, agar aku tak berteriak dan menyatakan bahwa kau tak perlu mencari pria lain yang pada akhirnya menyakitimu. Sudah ada aku yang terbukti selalu menyembuhkanmu. Tapi aku tak bisa mengatakan itu karena aku tahu kau tak akan pernah mau mendengar hal yang semacam itu. Maka kukatakan saja apa yang ingin kau dengar. Hal-hal yang menyejukkan hatimu. Rasanya sungguh tak adil ketika kau menangisi lelaki yang memperlakukanmu dengan sangat buruk, sedangkan aku di sini yang tak pernah menyakitimu malah menanggung air matamu.

And when the phone call finally ends
You say, "I'll call you tomorrow at 10,"
And I'm stuck in the friend zone again and again

Aku tahu telepon darimu tak akan lama. Sebentar lagi juga berakhir. Kau pasti akan menambahi ucapan sampai jumpamu dengan : kutelepon lagi besok jam sepuluh ya. Dan saat itu, aku tersadarkan lagi, bahwa aku hanyalah temanmu. TEMANMU.

I know someday it's gonna happen
And you'll finally forget the day you met him
Sometimes you're so close to your confession,
I gotta get it through your head
That you belong with me instead.


Entahlah. Meski terus terulang yang seperti ini, tapi entah mengapa, aku yakin bahwa suatu hari nanti, kau akan melupakan para lelaki brengsek itu dan mulai mencari kebenaran dalam hatimu, bahwa selama ini, akulah yang selalu ada untukmu. Entah kapan akan ada kejadian seperti itu. Dalam mimpi, mungkin.