LIRIK LAGU - Silent Times – Michael Learn to Rock
Posted by murtiatri
Rabu, 14 Januari 2015
Bagiku, lagu ini maknanya bisa bermacam-macam. Bisa tentang kebisuan atau ketulian, bisa tentang kematian, bisa pula tentang perpisahan yang menyakitkan. Aku pilih yang terakhir saja. Saat-saat hening, adalah saat kata tak diperlukan untuk berkata-kata.
The cars go screaming by
But I can’t hear a thing
Inside my mind
I couldn’t even shout
To ask you why
Why you stopped believing
No sound to this heartbeat
I only feel the trains beneath my feet
The ground is shaking now or is it me
Cause I’ve lost all feeling
In this quite place
Dunia di depanku sesungguhnya berisik sekali. Mobil yang berlalu lalang membunyikan klakson bersahutan, seolah sedang marah kepadaku. Aku tahu itu. Tapi, entah mengapa, telingaku tak mau mendengarnya, tak bisa mendengarnya. Yang ada hanyalah kesunyian setelah perpisahan yang kau sampaikan. Pikiranku sibuk dengan pertanyaan mengapa, yang ingin kutujukan kepadamu karena kau mulai kehilangan kepercayaan kepadaku. Jantungku seolah berhenti berdetak, ngilu. Otakku memproses kejadian ini. Aku terus berjalan entah ke mana. Di bawah kakiku, kurasakan jalanan yang bergetar. Mungkin kereta, mungkin pula aku yang sesenggukan. Entahlah. Aku telah kehilangan semua rasaku di tempat yang kini hening, hatiku.
These are silent times
The words wither away
Just like a flower that dies
There nothing left to say
Kucerna kembali apa yang baru saja terjadi. Oke, aku mengerti. Inilah saat itu. Saat-saat hening yang harus kujalani setelah sekian lama berhingar-bingar bersamamu. Kupikir, percuma aku member alasan, kau tak akan mau mendengarkan. Kata-kataku akan seperti bunga yang layu, meranggas dan berguguran. Sia-sia.
You tell yourself you’re fine
But inside you despise
Your quite lies
There’s no way to disguise
What’s in your eyes
The tears that are streaming
And how can you explain
When no one understands
A word you say
And everything that’s left
Will fade to grey
And lost all it’s meaning
What to say
Saat itu kau mengatakan bahwa dirimu akan baik-baik saja setelah ini. Tapi aku tahu kau tak mengatakan yang sebenarnya, dan kau membenci dirimu yang seperti itu. Aku pura-pura tak tahu, meski aku tahu air matamu tak akan mampu menyembunyikan apa yang sebenarnya kau rasa. Tak perlu menjelaskan panjang lebar alasanmu. Aku juga tak ingin mendengarnya. Semakin banyak kata, semakin banyak dusta, semakin sia-sia. Diam sajalah. Aku tahu apa maumu dan aku terima. Biarkan hati kita masing-masing menjadi hening untuk sementara.
And these are silent times
We hide it all away
There’s nothing left but space
There’s nothing left to save
Keheningan itu akan membuat kita bisa berfikir, menyisakan ruang untuk menelaah kembali tentang hubungan kita. Pada akhirnya, hubungan kita memang akan berakhir, entah kapan waktunya. Kalau pilihanmu adalah sekarang, ya berarti sekaranglah saatnya. Tak ada yang bisa diselamatkan dari hubungan kita.
Silence is all you left behind
It’s only purpose to remind
Me of the time I can’t rewind
There’s nothing left to say
Words only break your heart again
Too late to ever make amends
Lost all your faith and confidence
There’s nothing left to say..
There’s nothing left to say…
There’s nothing left to say….
There’s nothing left to say……
Sudahlah, tak perlu berkata-kata lagi. Tinggalkanlah diriku dalam keheningan. Biarkan hatiku ini memiliki ruang, untuk memikirkan waktu lampau yang tak mungkin kuulang. Kupikir, tak perlu lagi ada kata-kata. Jika aku membalas perkataanmu, kau hanya akan lebih terluka lagi karenaku. Sepertinya memang sudah terlambat untuk memperbaiki semuanya karena pada dasarnya kau telah tak lagi percaya kepadaku. Lalu, untuk apa aku perlu membela diri lagi? Semua kata-kataku hanya akan sia-sia di matamu.
And there are silent times
We hide it all away
There’s nothing left but space
There’s nothing left to save
Karenanya, biarkan ada jeda waktu, biarkan ada keheningan yang tanpa kata-kata. Lebih baik kita sembunyikan saja semuanya, berpura-pura tak ada yang terjadi setelah ini. Karena hubungan kita memang harus berakhir di sini mulai saat ini.
The cars go screaming by
But I can’t hear a thing
Inside my mind
I couldn’t even shout
To ask you why
Why you stopped believing
No sound to this heartbeat
I only feel the trains beneath my feet
The ground is shaking now or is it me
Cause I’ve lost all feeling
In this quite place
Dunia di depanku sesungguhnya berisik sekali. Mobil yang berlalu lalang membunyikan klakson bersahutan, seolah sedang marah kepadaku. Aku tahu itu. Tapi, entah mengapa, telingaku tak mau mendengarnya, tak bisa mendengarnya. Yang ada hanyalah kesunyian setelah perpisahan yang kau sampaikan. Pikiranku sibuk dengan pertanyaan mengapa, yang ingin kutujukan kepadamu karena kau mulai kehilangan kepercayaan kepadaku. Jantungku seolah berhenti berdetak, ngilu. Otakku memproses kejadian ini. Aku terus berjalan entah ke mana. Di bawah kakiku, kurasakan jalanan yang bergetar. Mungkin kereta, mungkin pula aku yang sesenggukan. Entahlah. Aku telah kehilangan semua rasaku di tempat yang kini hening, hatiku.
These are silent times
The words wither away
Just like a flower that dies
There nothing left to say
Kucerna kembali apa yang baru saja terjadi. Oke, aku mengerti. Inilah saat itu. Saat-saat hening yang harus kujalani setelah sekian lama berhingar-bingar bersamamu. Kupikir, percuma aku member alasan, kau tak akan mau mendengarkan. Kata-kataku akan seperti bunga yang layu, meranggas dan berguguran. Sia-sia.
You tell yourself you’re fine
But inside you despise
Your quite lies
There’s no way to disguise
What’s in your eyes
The tears that are streaming
And how can you explain
When no one understands
A word you say
And everything that’s left
Will fade to grey
And lost all it’s meaning
What to say
Saat itu kau mengatakan bahwa dirimu akan baik-baik saja setelah ini. Tapi aku tahu kau tak mengatakan yang sebenarnya, dan kau membenci dirimu yang seperti itu. Aku pura-pura tak tahu, meski aku tahu air matamu tak akan mampu menyembunyikan apa yang sebenarnya kau rasa. Tak perlu menjelaskan panjang lebar alasanmu. Aku juga tak ingin mendengarnya. Semakin banyak kata, semakin banyak dusta, semakin sia-sia. Diam sajalah. Aku tahu apa maumu dan aku terima. Biarkan hati kita masing-masing menjadi hening untuk sementara.
And these are silent times
We hide it all away
There’s nothing left but space
There’s nothing left to save
Keheningan itu akan membuat kita bisa berfikir, menyisakan ruang untuk menelaah kembali tentang hubungan kita. Pada akhirnya, hubungan kita memang akan berakhir, entah kapan waktunya. Kalau pilihanmu adalah sekarang, ya berarti sekaranglah saatnya. Tak ada yang bisa diselamatkan dari hubungan kita.
Silence is all you left behind
It’s only purpose to remind
Me of the time I can’t rewind
There’s nothing left to say
Words only break your heart again
Too late to ever make amends
Lost all your faith and confidence
There’s nothing left to say..
There’s nothing left to say…
There’s nothing left to say….
There’s nothing left to say……
Sudahlah, tak perlu berkata-kata lagi. Tinggalkanlah diriku dalam keheningan. Biarkan hatiku ini memiliki ruang, untuk memikirkan waktu lampau yang tak mungkin kuulang. Kupikir, tak perlu lagi ada kata-kata. Jika aku membalas perkataanmu, kau hanya akan lebih terluka lagi karenaku. Sepertinya memang sudah terlambat untuk memperbaiki semuanya karena pada dasarnya kau telah tak lagi percaya kepadaku. Lalu, untuk apa aku perlu membela diri lagi? Semua kata-kataku hanya akan sia-sia di matamu.
And there are silent times
We hide it all away
There’s nothing left but space
There’s nothing left to save
Karenanya, biarkan ada jeda waktu, biarkan ada keheningan yang tanpa kata-kata. Lebih baik kita sembunyikan saja semuanya, berpura-pura tak ada yang terjadi setelah ini. Karena hubungan kita memang harus berakhir di sini mulai saat ini.